Di Balik Ucapan 'Okelah'
Suatu hari kelompok orang hendak mencari kayu bakar, Mereka masing-masing memiliki seekor unta untuk kendaraan masing-masing. Di tengah mereka, ada seorang anak muda yang polos yang berhati tulus. Mereka berkata kepada pemuda itu, " kita akan pergi besok ke tempat anu, suatu tempat yang paling banyak kayunya. " pemuda itu berkata, "Okelah, Kita akan pergi kesana".
Keesokan harinya, saat mereka tengah dalam perjalanan, salah seorang dari mereka mengatakan, "Kita akan transit di sini." Pemuda itu kembali menjawab, "Okelah, kita akan menginap di sini" Demikian seterusnya, setiap mereka mengatakan sesuatu, pemuda itu selalu menjawab, "Okelah".
Hingga suiatu ketika, mereka kembali memutuskan untuk istrahat . saat itu, mereka berada di tengah gurun sahara, sedang pemuda itu tertidur di bawah pohon yang letaknya jauh dari teman-temannya.
Melihat Pemuda itu tertidur, seorang dari mereka mengusulkan untuk menyembunyikan unta pemuda itu bersama barang bawaannya di suatu tempat yang jauh. mereka semua merasa senang dan menyambut baik gagasan itu, karena mengingat kata-kata "Okelah" telah membuat mereka jengkel terhadap pemuda itu.
"Insya Allah, jika malam telah tiba nanti dia telah tertidur, akan kusembunyikan unta dan barang bawaannya." kata yang lainnya.
Dan benar, saat malam telah tiba, orang itu segera menyembunyikan unta sang pemuda beserta barang bawaannya, yang salah satunya berisi bekal makanan pemuda tersebut.
Mereka pun lantas bergegas kearah pemuda itu dan membangunkannya, " Fulan.....Fulan...!!! Bangunlah! Untamu Telah di curi Oleh perampok!"
Namun sedikitpun tak ada reaksi dari sang pemuda. dia tetap tertidur pulas, seolah tak pernah terjadi apa-apa. sesaat kemudian ia malah membalikkan badannya ke arah samping dan dengan dingin ia mengucapkan kata-kata kebiasaannya pada mereka, "Okelah".
Semua yang berada di situ semakin kesal di buatnya. ternyata siasat mereka untuk membuat kesal sang pemuda belum berhasil. Akhirnya mereka kembali ke unta-unta mereka dan tertidur
Belum penuh mereka terlelap tidur, tiba-tiba sekawanan perampok sajak tadi mengintai gerak-gerik mereka melakukan penyergapan secara mendadak. mendengar suara ribut-ribut, mereka kaget dan terbangu. semua dari mereka terkejut melihat para perampok tengah sibuk menjarah barang-barang mereka, termasuk unta-unta yang berada di depan mata mereka. sedang unta pemilik kata-kata 'Okelah' luput dari incaran para perampo, karena tersembunyi jauh dari pengintaian mereka.
Mereka segera mendatangi sang pemuda dan mengabarkan padanya bahwa sebernya unta-unta merekalah yang telah dirampok. lelaki itu segera bangun dari tidurnya dan selanjutnya merekapun dengan jujur menceritakan kisahnya secara lengkap. mereka mengatakan bahwa unta pemuda tersebut selamat dari incaran para perampok karena sebelumnya telah di sembunyikan di suatu tempat yang jauh. Juga, bahwa mereka melakukan itu semata-mata ingin menertawainya.
Mendengar penuturan tersebut, pemuda itu berkata dengan santainya, "bukankah sudah kubilang pada kalian,'okelah'? Nah, sekarang bawalah untaku kemari".
Mereka segera mendatangkan unta pemuda tersebut. Mereka semua makan dan minum dari bekal yang dimiliki pemuda, sampai akhirnya mereka kembali ke kota membawa kenangan yang tak mungkin mereka lupakan.
Sesungguhnya Ketulusan itu akan membawa keselamatan bagi para pemiliknya
(Ummu Zuhair dari Sawalif al Majalis, Syaik Sulaiman Ath-Thami)