Tiga Gerilyawan Abu Sayyaf Ditembak Mati
Tiga dari gerilyawan Abu Sayyaf yang bertanggungjawab pada serangan-serangan bom yang menewaskan 15 orang di Isabela City, Basilan, 13 April, dibunuh oleh pasukan pemerintah yang mengejar mereka, dalam baku tembak 15 menit, Jumat malam, kata seorang perwira militer.
Dua dari tentara cedera dalam pertempuran yang meletus pada sekitar pukul 19:09 waktu Manila, di Barangay Mazola, kata Laksamana Muda Alexander Pana, kata kepala Angkatan Laut wilayah Mindanao Barat dan Satuan Tugas Trillium.
Pana mengatakan, baku tembak itu terjadi ketika tentara, yang terus mengejar pelaku pemboman Abu Sayyaf, berusaha menangkap gerilyawan itu kabur di Barangay (Desa) Mazola.
Dia menambahkan, bahwa jenazah gerilyawan itu diserahkan kepada para penjabat lokal untuk dikebumikan.
Pama mengatakan, sisa gerilyawan lainnya berhasil melarikan diri.
Dia mengatakan, tentara menemukan sepucuk senjata otomatis Squad, senapan M-16 dan M-14, dengan beberapa rentetan peluru yang dimiliki oleh para pelaku pemboman yang tewas itu.
Para teroris yang tewas masih mengenakan seragam Pasukan Khusus Militer (SAF) yang mereka pakai untuk menyamar sebagai polisi, ketika mereka melakukan serangan bom di pusat daerah itu.
Dua dari tentara cedera dalam pertempuran yang meletus pada sekitar pukul 19:09 waktu Manila, di Barangay Mazola, kata Laksamana Muda Alexander Pana, kata kepala Angkatan Laut wilayah Mindanao Barat dan Satuan Tugas Trillium.
Pana mengatakan, baku tembak itu terjadi ketika tentara, yang terus mengejar pelaku pemboman Abu Sayyaf, berusaha menangkap gerilyawan itu kabur di Barangay (Desa) Mazola.
Dia menambahkan, bahwa jenazah gerilyawan itu diserahkan kepada para penjabat lokal untuk dikebumikan.
Pama mengatakan, sisa gerilyawan lainnya berhasil melarikan diri.
Dia mengatakan, tentara menemukan sepucuk senjata otomatis Squad, senapan M-16 dan M-14, dengan beberapa rentetan peluru yang dimiliki oleh para pelaku pemboman yang tewas itu.
Para teroris yang tewas masih mengenakan seragam Pasukan Khusus Militer (SAF) yang mereka pakai untuk menyamar sebagai polisi, ketika mereka melakukan serangan bom di pusat daerah itu.
