Untuk Kekasih, Datang dan Pergi
Kau hadir dipelupuk mataku
Kau diam tanpa bersuara
Hanya gerik yang menyapaku gembira
Aku merasa terpesona
Menawan rupa dan penampilan elok
Yang kurasakan berdebum di dada
Aku hanya bisa diam
Aku hanya menikmati wajahmu
Dan keluguan mu
Satu malam hingga malam berlalu pergi
Kau menjadi inspirasi
Aku ingin menyapa mu, tapi takdir belum datang
Kapan aku bisa menyapa kau! Kau! Kau!
Entah emas yang runtuh dari langit
Kau hadir tanpa sebab
Dan aku menyapa, siapa kau?
“Aku Manusia”
Hanya sepenggal kerinduan yang kutumpahkan
Pada sosok memesona itu
Di sela hari pengejaran tempat suci
Aku selalu memandang mu
Kau menjadi segala pautan hati
Walau kadang terperi
Satu masa yang kunantikan telah tiba
Bahagia membumbung ke tempat suci
Tercurah jiwa raga pada Dzat maha Segala
Aku berhasil bertandang selangkah
Terkatup mulutku,
Bahwa kau di tempat suci
Berdebum bom termuntahkan tak terkira
Terpana anugerah luar biasa
Aku bertandang ke sana ke mari
Menyapa wajah-wajah penuh harap
Membutakan mata hati hitam menjadi putih
Malam menanti larutnya diperaduan cinta yang kunanti
Aku hilir mudik ke sana kemari
Memandang elok parasmu
Aku tersipu hangat manja itu
Terhanyut untaian tangan pada keyboard komputer
Kau sedang berlayar mengalahkan musuhmu
Aku menatap pertama kali, kau sedang duduk
Membayang bergelut musuh dalam pertempuran software
Yang kau adukan
Aku menatap kedua kali, kau lelah tengkurap
Namun kau masih berkecamuk dengan musuh-musuhmu
Aku diam hingga larut malam
Walau ingin menyapamu, cinta
Satu malam berlalu
Satu malam, malam pertama di tempat suci
Bulan memeluk dengan mesra tanpa kata
Bintang berkeliaran dengan jutaan untaiannya
Hinggap dipelukanku
Aku ingin menyapa mu kembali
Tibalah saatnya takdir Tuhan dijatuhkan
Aku menuju engkau dengan kemolekan itu
Terpedaya, kuulurkan tangan, gayung bersambut
Bahagia tak terbayangkan imaji surga
Berkenalan dengan pujaan hati
Pemuja rupa dan penampilan
Tapi, tapi, tapi
Takdir berkata lain
Tuhan ingin menyelamatkanku dari dosa
Dosa masa lalu yang belum pernah dilakukan
Engkau harus pergi
Engkau harus menuju tempat suci lain
Engkau akan memudarkan bayangan surga
Membara darahku, kecut mulutku
Tapi, tapi, tapi
Ini kenyataan
Hati-hati dijalan ya?
Aku menyalami pujaanku saat itu
Kau telah hadir, datang dan pergi
Aku tidak tahu kapan kau kesini
Menyapaku walau secepat kilat
Maafkan aku …
Aku berharap takdir akan mempertemukan kita
Tersadar!
Pergi dan datang
Datang dan pergi itu misteri hak illahi
Kau diam tanpa bersuara
Hanya gerik yang menyapaku gembira
Aku merasa terpesona
Menawan rupa dan penampilan elok
Yang kurasakan berdebum di dada
Aku hanya bisa diam
Aku hanya menikmati wajahmu
Dan keluguan mu
Satu malam hingga malam berlalu pergi
Kau menjadi inspirasi
Aku ingin menyapa mu, tapi takdir belum datang
Kapan aku bisa menyapa kau! Kau! Kau!
Entah emas yang runtuh dari langit
Kau hadir tanpa sebab
Dan aku menyapa, siapa kau?
“Aku Manusia”
Hanya sepenggal kerinduan yang kutumpahkan
Pada sosok memesona itu
Di sela hari pengejaran tempat suci
Aku selalu memandang mu
Kau menjadi segala pautan hati
Walau kadang terperi
Satu masa yang kunantikan telah tiba
Bahagia membumbung ke tempat suci
Tercurah jiwa raga pada Dzat maha Segala
Aku berhasil bertandang selangkah
Terkatup mulutku,
Bahwa kau di tempat suci
Berdebum bom termuntahkan tak terkira
Terpana anugerah luar biasa
Aku bertandang ke sana ke mari
Menyapa wajah-wajah penuh harap
Membutakan mata hati hitam menjadi putih
Malam menanti larutnya diperaduan cinta yang kunanti
Aku hilir mudik ke sana kemari
Memandang elok parasmu
Aku tersipu hangat manja itu
Terhanyut untaian tangan pada keyboard komputer
Kau sedang berlayar mengalahkan musuhmu
Aku menatap pertama kali, kau sedang duduk
Membayang bergelut musuh dalam pertempuran software
Yang kau adukan
Aku menatap kedua kali, kau lelah tengkurap
Namun kau masih berkecamuk dengan musuh-musuhmu
Aku diam hingga larut malam
Walau ingin menyapamu, cinta
Satu malam berlalu
Satu malam, malam pertama di tempat suci
Bulan memeluk dengan mesra tanpa kata
Bintang berkeliaran dengan jutaan untaiannya
Hinggap dipelukanku
Aku ingin menyapa mu kembali
Tibalah saatnya takdir Tuhan dijatuhkan
Aku menuju engkau dengan kemolekan itu
Terpedaya, kuulurkan tangan, gayung bersambut
Bahagia tak terbayangkan imaji surga
Berkenalan dengan pujaan hati
Pemuja rupa dan penampilan
Tapi, tapi, tapi
Takdir berkata lain
Tuhan ingin menyelamatkanku dari dosa
Dosa masa lalu yang belum pernah dilakukan
Engkau harus pergi
Engkau harus menuju tempat suci lain
Engkau akan memudarkan bayangan surga
Membara darahku, kecut mulutku
Tapi, tapi, tapi
Ini kenyataan
Hati-hati dijalan ya?
Aku menyalami pujaanku saat itu
Kau telah hadir, datang dan pergi
Aku tidak tahu kapan kau kesini
Menyapaku walau secepat kilat
Maafkan aku …
Aku berharap takdir akan mempertemukan kita
Tersadar!
Pergi dan datang
Datang dan pergi itu misteri hak illahi