Awas! Gunung Krakatau Semburkan Gas Mematikan
Gunung Krakatau Semburkan Gas Mematikan - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda memuntahkan gas beracun bersama material padat, Selasa (2/11/2010) malam. GAK yang masih dinyatakan stasus "waspada" atau level 2 tersebut menyemburkan gas berbahaya bagi fungsi pencernaan manusia.
"Saat ini GAK sudah mengeluarkan muntahan gas beracun. Selain juga memuntahkan material batu dari dalam perut gunung," ujar Kepala Pos Pengawas Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Selasa (2/11).
Warga yang menghirup gas beracun tersebut, bisa mengalami kepala pusing, mual dan mengancam nyawa manusia.
Sejak minggu malam 00. 00 WIB hingga Senin malam, kegempaaan GAK vulkanik dangkal (VA) 4 kali, dan Vulkanik dalam (VB) 79 kali, letusan 251, hembusan 86 kali, tremor 229 kali.
"GAK masih status waspada level II, adapun larangan yang dikeluarkan Badan PVMBG di Bandung, Jawa Barat kepada warga untuk tidak mendekat GAK pada radius dua kilometer, karena rawan terkena gas beracun yang saat ini dimuntahkan GAK," ujar Anton.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat, mengingatkan nelayan maupun wisatawan, dilarang mendekati kawasan GAK yang berada di perairan Selat Sunda setelah penetapan status "waspada".
"Kami mengimbau nelayan dan wisatawan, agar tidak mendekati daerah titik letusan Gunung Anak Krakatau, karena sangat membahayakan terkena lontaran pijar dan gas beracun," ujar Anton.
Menurut dia, selama status GAK "waspada", nelayan dan wisatawan hanya diizinkan dalam radius dua kilometer dari titik letusan. Dia mengatakan, lontaran bebatuan lava yang suhunya mencapai 800 sampai 1.000 derajat celcius, sangat berbahaya.
Selama ini pesisir barat Provinsi Banten, Pantai Anyer dan Carita, dinyatakan aman dan tidak terancam aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau.
"Pesisir Pantai Carita dan Anyer relatif aman dan tidak terjadi gelombang tsunami," katanya menjelaskan
Gunung Krakatau Semburkan Gas Mematikan>>>Sumber : tribunnews.com
"Saat ini GAK sudah mengeluarkan muntahan gas beracun. Selain juga memuntahkan material batu dari dalam perut gunung," ujar Kepala Pos Pengawas Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Selasa (2/11).
Warga yang menghirup gas beracun tersebut, bisa mengalami kepala pusing, mual dan mengancam nyawa manusia.
Sejak minggu malam 00. 00 WIB hingga Senin malam, kegempaaan GAK vulkanik dangkal (VA) 4 kali, dan Vulkanik dalam (VB) 79 kali, letusan 251, hembusan 86 kali, tremor 229 kali.
"GAK masih status waspada level II, adapun larangan yang dikeluarkan Badan PVMBG di Bandung, Jawa Barat kepada warga untuk tidak mendekat GAK pada radius dua kilometer, karena rawan terkena gas beracun yang saat ini dimuntahkan GAK," ujar Anton.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Jawa Barat, mengingatkan nelayan maupun wisatawan, dilarang mendekati kawasan GAK yang berada di perairan Selat Sunda setelah penetapan status "waspada".
"Kami mengimbau nelayan dan wisatawan, agar tidak mendekati daerah titik letusan Gunung Anak Krakatau, karena sangat membahayakan terkena lontaran pijar dan gas beracun," ujar Anton.
Menurut dia, selama status GAK "waspada", nelayan dan wisatawan hanya diizinkan dalam radius dua kilometer dari titik letusan. Dia mengatakan, lontaran bebatuan lava yang suhunya mencapai 800 sampai 1.000 derajat celcius, sangat berbahaya.
Selama ini pesisir barat Provinsi Banten, Pantai Anyer dan Carita, dinyatakan aman dan tidak terancam aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau.
"Pesisir Pantai Carita dan Anyer relatif aman dan tidak terjadi gelombang tsunami," katanya menjelaskan
Gunung Krakatau Semburkan Gas Mematikan>>>Sumber : tribunnews.com